Mengapa Anda Perlu Berhenti Sejenak Dari Media Sosial?
Mengapa Anda Perlu Berhenti Sejenak Dari Media Sosial? – Jika Anda tidak mengharapkan berita palsu, lakukan detoks media sosial! Tanggal diterbitkan: 23 Mei 2019. Terakhir diperbarui: Oktober. 12, 2020. Diperbarui 19 Juni 2019. Waktu membaca: 3 menit
Berkembangnya berita palsu atau disebut juga hoax di media sosial seringkali membuat masyarakat khawatir. Bagi orang yang mudah percaya, cerita tanpa fakta mudah menimbulkan kontroversi dan kontroversi. Hal ini tidak terjadi pada kekerasan yang terjadi pada tanggal 22 Mei setelah pemilu tahun 2019.
Mengapa Anda Perlu Berhenti Sejenak Dari Media Sosial?
Untuk mencegahnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mengajak masyarakat melakukan detoks media sosial dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan psikologis.
10 Tanda Seseorang Harus Rehat Sejenak Main Gadget: Salah Satunya Kesepian
Detoks media sosial adalah tentang istirahat, yaitu. H. untuk menghentikan sementara semua aktivitas media sosial dan mengalihkan perhatian Anda dengan aktivitas lain. Sederhananya, detoks media sosial juga bisa disebut sebagai “perbaikan cepat media sosial”.
Faktanya, media sosial merupakan tempat yang paling mudah diakses untuk menyebarkan informasi. Karena dapat diakses oleh semua orang, alat ini pun digunakan sejumlah orang untuk menyebarkan berita palsu yang meresahkan.
Dalam politik misalnya, berita palsu bisa menimbulkan perselisihan dan membuat orang berselisih paham. Demikian pula, jika menyangkut fakta kesehatan, orang akan mudah tertipu oleh informasi palsu, sehingga membahayakan kesehatan mereka.
Inilah mengapa Anda perlu melakukan detoks media sosial secara rutin. Selain membendung penyebaran berita palsu, puasa media sosial juga membantu:
Kecanduan Bermedia Sosial Dapat Mengurangi Kualitas Hidup, Kamu Perlu Social Media Detox!
Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Selain itu, konten media sosial yang belum terbukti kebenarannya dapat memancing reaksi negatif dan menimbulkan keresahan.
Inilah mengapa detoks media sosial sangat penting untuk menjaga kesehatan mental Anda. Puasa dari media sosial bisa membuat pikiran lebih tenang dan jernih. Anda dapat memilah dengan lebih baik informasi mana yang secara visual benar dan mana yang salah atau mengganggu.
Ia mengatakan, yang sering menggunakan media sosial adalah “karyawan” yakni produsen. Kalau dipikir-pikir, ternyata hal ini ada benarnya lho!
Di tengah kegembiraan memulai akun media sosial, banyak orang berhenti dari pekerjaannya. Anda selalu malas bekerja dan menurunkan produktivitas.
10 Hal Yang Terjadi Jika Kamu Berhenti Main Media Sosial, Berani Coba?
Jadi, cobalah untuk melakukan detoks media sosial secara rutin, terutama saat Anda sedang bekerja atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Sebaliknya, beralihlah ke sesuatu yang lebih bermakna, seperti mengerjakan pekerjaan rumah, membersihkan rumah, atau berolahraga.
Paparan cahaya biru dari layar ponsel dapat menghambat produksi hormon melatonin, yaitu hormon pengatur siklus tidur manusia. Semakin sering Anda bermain ponsel di malam hari, semakin banyak otak Anda memproses informasi yang masuk, sehingga semakin sulit untuk tertidur, yang berujung pada insomnia.
Namun, detoks media sosial setiap malam dapat membantu meningkatkan kualitas tidur Anda. Matikan ponsel Anda setidaknya dua jam sebelum tidur untuk membantu Anda tidur lebih nyenyak.
Berpuasa di media sosial bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda terbiasa mengecek akun media sosial secara rutin. Agar lebih mudah, berikut beberapa trik detoks media sosial yang bisa Anda gunakan:
Kereta Api Kita
Metode-metode ini dapat membantu Anda menghentikan kecanduan media sosial Anda. Ingatlah untuk menggunakan media sosial dengan bijak agar tetap produktif tanpa takut ketinggalan informasi.
Tim editorial berusaha untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja sama dengan dokter dan praktisi lain serta menggunakan sumber terpercaya dari institusi terkait. Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang proses perencanaan kami di sini.
Artikel ini hanya untuk informasi kesehatan dan bukan merupakan diagnosis medis. Sebaiknya Anda terus berkonsultasi langsung dengan dokter yang berpengalaman di bidang tersebut.
Konten ini ditulis atau diulas oleh para profesional medis dan didukung oleh setidaknya tiga referensi dan sumber terpercaya.
Apakah Hidupmu Sering Dipenuhi Energi Negatif Yang Bikin Pikiran Dan Perasaanmu Lelah?, ., Ini Saat Yang Tepat Untuk Melakukan Perubahan!, ., Mulailah Dengan Menghindari Hal-hal Negatif Yang
Tim editorial berupaya menyediakan konten yang akurat, komprehensif, mudah dipahami, tepat waktu, dan dapat ditindaklanjuti. Anda dapat membaca seluruh proses perencanaan di sini.
Jika Anda mempunyai pertanyaan atau komentar mengenai artikel kami, Anda dapat menyampaikannya kepada kami melalui WhatsApp di 0821-2425-5233 atau melalui email di [email protected]NASIONAL – Media sosial seringkali digunakan sebagai wadah untuk terhubung dengan orang lain. Namun di sisi lain, terdapat dampak negatif media sosial yang bisa timbul karena penggunaan yang berlebihan.
Neha Chaudhary, psikiater anak dan remaja di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Harvard Medical School, mengatakan media sosial adalah pedang bermata dua dari sudut pandang kesehatan.
Menurut Neha Chaudhary, media sosial membantu orang tetap terhubung dan melawan kesepian. Hal ini baik untuk kesehatan Anda karena penelitian menunjukkan bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda. Di sisi lain, media sosial sering dikaitkan dengan cyberbullying, perbandingan sosial, dan hal-hal lain yang dapat membahayakan kesejahteraan kita.
3 Alasan Kenapa Anda Perlu Detoks Media Sosial Sesekali
Terapis perilaku Jane Pernotto Ehrman, mengutip Cleveland Clinic, mengatakan detoks media sosial bisa menjadi sesuatu yang harus Anda pertimbangkan jika Anda mulai mengalami efek negatif media sosial.
Menurut Jane Pernotto Ehrman, detoks media sosial berarti istirahat dari media sosial. Anda dapat memutuskan sendiri berapa lama waktu yang dibutuhkan dan bagaimana caranya. Anda juga bisa mendeklarasikannya atau pergi begitu saja.
Menurut Jane Pernotto Ehrman, menjauhi media sosial adalah cara yang baik untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik tentang kenyataan. Hal ini baik untuk kesehatan mental dan sosial kita, namun tidak harus bertahan selamanya. Idenya adalah untuk lebih sadar.
Menurut Insider, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan jika Anda mempertimbangkan untuk istirahat sejenak dari media sosial, antara lain:
Mulai Merasa Cemas Hingga Depresi, Tanda Harus Segera Istirahat Dari Media Sosial Untuk Menjaga Kesehatan Mental Dan Tetap Waras
Situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dimaksudkan untuk bersenang-senang dengan terhubung dengan teman dan keluarga. Jika hal tersebut tidak lagi menjadi sumber kegembiraan dan koneksi, Anda mungkin mempertimbangkan untuk berhenti sejenak.
Menurut Katara McCarty, pendiri aplikasi kesehatan untuk wanita kulit berwarna EXHALE, jika seseorang merasa kurang sehat atau kurang berprestasi saat makan apa yang disajikan, mereka harus mempertimbangkan untuk istirahat.
Katara McCarty mengatakan bahwa jika Anda merasa tidak enak setelah menggunakan media sosial, itu tidak membantu suasana hati Anda.
Doomscrolling adalah pengguliran terus menerus di media sosial. Anda mungkin melakukannya dalam waktu lama tanpa menyadarinya.
Kesendirian Meningkatkan Kualitas Hidup — Pijar Psikologi #understandinghuman
Melihat ponsel sebelum tidur dapat mengganggu tidur Anda karena membuat pikiran Anda tetap aktif dan terjaga. Cahaya biru dari perangkat juga dapat menekan melatonin, hormon yang bertanggung jawab mengatur tidur.
Neha Chaudhary mengatakan ini adalah aturan praktis yang berguna untuk memutuskan apakah akan istirahat. Jika Anda menggunakannya sesekali untuk tetap terhubung atau meningkatkan kesehatan Anda, itu bagus.
Namun jika Anda menggunakannya sebagai cara yang tidak sehat untuk mengatasi kecemasan atau merasa tertekan padahal tidak, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu rehat dari Jakarta Media sosial seringkali dijadikan sebagai wadah untuk bersilaturahmi dengan orang lain. Namun di sisi lain, terdapat dampak negatif media sosial yang bisa timbul akibat penggunaan yang berlebihan.
Neha Chaudhary, psikiater anak dan remaja di Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School, bahkan mengatakan media sosial adalah pedang bermata dua dari sudut pandang kesehatan.
5 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental
Chaudhary mengatakan media sosial membantu orang tetap terhubung dan melawan kesepian. Hal ini baik untuk kesehatan Anda karena penelitian menunjukkan bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda.
“Di sisi lain, media sosial sering dikaitkan dengan cyberbullying, perbandingan sosial, dan hal-hal lain yang dapat membahayakan kesejahteraan kita,” ujarnya.
, kata terapis kesehatan perilaku Jane Pernotto Ehrman, “Detoksifikasi media sosial mungkin merupakan sesuatu yang harus Anda pertimbangkan jika Anda mulai mengalami efek negatif media sosial.”
Pengguna media sosial kerap membagikan foto-foto menarik ke publik. Seorang model asal Thailand membandingkan foto-foto pekerjaannya di media sosial dengan kenyataan di baliknya.
5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Kalau Bosan Main Media Sosial
Menurut Ehrman, detoks media sosial berarti istirahat dari media sosial. Anda dapat memutuskan sendiri berapa lama waktu yang dibutuhkan dan bagaimana caranya. Anda juga bisa mendeklarasikannya atau pergi begitu saja.
“Menjauhi media sosial adalah cara yang baik untuk mendapatkan gambaran nyata yang lebih baik,” katanya. “Ini baik untuk kesehatan mental dan sosial kita, tapi tidak harus bertahan selamanya. Idenya adalah untuk lebih sadar.”
Jika Anda berpikir untuk istirahat sejenak dari media sosial, ada beberapa tanda yang perlu dipertimbangkan.
Situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dirancang untuk menghibur dan terhubung dengan teman dan keluarga. Jika hal tersebut tidak lagi menjadi sumber kegembiraan dan koneksi, Anda mungkin mempertimbangkan untuk berhenti sejenak.
Gak Lagi Deh Main Medsos Lama-lama 😵🤓
Menurut Katara McCarty, pendiri aplikasi kesehatan untuk wanita kulit berwarna EXHALE, jika seseorang merasa tidak cukup sehat atau kurang berprestasi saat makan apa yang disajikan, mereka harus mempertimbangkan untuk istirahat.
“Jika Anda merasa lebih buruk setelah menggunakan media sosial, bukan berarti hal itu memengaruhi kesejahteraan emosional Anda,” katanya.
Bisa diartikan terus-menerus menelusuri media sosial. Anda mungkin melakukannya dalam waktu lama tanpa menyadarinya.
Melihat ponsel sebelum tidur dapat mengganggu tidur Anda karena membuat pikiran Anda tetap aktif dan terjaga. Cahaya biru dari perangkat juga dapat menekan melatonin, hormon yang bertanggung jawab mengatur tidur.
Menanggapi Komentar Dan Kritik: Etika Komunikasi Di Media Sosial
“Ini adalah aturan yang berguna untuk memutuskan apakah akan istirahat,” kata Chaudhary. “Jika Anda menggunakannya sesekali untuk tetap terhubung atau meningkatkan kesehatan Anda, itu adalah hal yang baik.”
Namun, jika Anda mendapati diri Anda menggunakannya sebagai cara yang tidak sehat untuk mengatasi kecemasan atau perasaan stres, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu istirahat.
BRI Liga 1 Persija Jakarta vs. Hasil PSM Makassar: Imbang 1-1, Macan Kemayoran dan Juku Eja Minor Tren terus berlanjut Detoks media sosial menjadi salah satu cara untuk mengurangi aktivitas berselancar di internet. Apakah ada manfaat dari penggunaannya?
Saat ini media sosial telah menjadi salah satu sarana penting untuk mendapatkan informasi bagi seluruh pengguna di dunia khususnya generasi Z. Media sosial sendiri tidak dijadikan sebagai tempat berbagi berita kepada orang-orang secara online, karena fitur tersebut memang dapat memberikan kesan yang positif. hasilnya. Demikian pula, mencari informasi di berbagai tempat menjadi lebih mudah