Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda Dalam Olahraga
Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda Dalam Olahraga – Sebagai manusia, terkadang ada perasaan ingin menunda-nunda atau tidak ingin melakukan aktivitas tertentu. Ada berbagai macam alasan yang dapat menyebabkan munculnya perasaan tersebut.
Menurut penelitian para peneliti di Universitas Oxford, ketika seseorang memutuskan untuk melakukan suatu tindakan, bagian korteks premotor otak cenderung aktif sebelum area lain yang mengontrol gerakan. Sebaliknya pada individu malas, korteks premotor menjadi tidak aktif akibat adanya gangguan.
Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda Dalam Olahraga
Seiring berjalannya waktu, kondisi ini berkembang terus menerus dan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan hingga berujung pada penyakit serius. Jadi bagaimana cara memperbaikinya? Di bawah ini kita akan membahas beberapa tips pada poin-poin berikut ini;
7 Kebiasaan Pagi Hari Agar Olahraga Lebih Berenergi
Jalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik ringan yang memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh. Bagi mereka yang sedang down dan malas melakukan aktivitas olahraga seperti jogging atau bersepeda, jalan kaki dianggap sebagai pilihan terbaik dan termurah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kegiatan ini cocok bagi orang yang sering bangun kesiangan dan kesiangan untuk melakukan olahraga berat. Bagi penderita tekanan darah tinggi, jalan kaki dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Selain itu, aktivitas ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menjaga kestabilan tekanan darah sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard University menunjukkan bahwa jalan kaki teratur selama 10-15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga. Jika seseorang sering merasakan nyeri pada persendian kaki, hal ini disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik sehingga menghambat aliran darah; Oleh karena itu, jalan kaki yang teratur dapat meningkatkan aliran darah ke area yang nyeri dan membantu memperkuat otot-otot di sekitar persendian.
Perasaan malas seringkali bisa disebabkan oleh kesulitan fokus dan konsentrasi. Penyelesaian masalah ini memerlukan pendekatan holistik, dan salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan mengupayakan dan meningkatkan aktivitas fisik yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari Creative Healing, menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas fisik yang menyenangkan dengan dampak positif terhadap fungsi kognitif dan kesehatan mental. Anda bisa meluangkan waktu untuk jalan-jalan santai, bermain futsal, mengoleksi mainan dan lain sebagainya. Dengan cara ini, Anda dapat memberikan kesempatan pada tubuh dan pikiran Anda untuk menciptakan motivasi dan membangkitkan energi untuk maju.
Benarkah Bangun Lebih Pagi Bisa Bikin Lebih Produktif?
Aktivitas fisik dapat menjadi katalis untuk meningkatkan keterampilan otak. Melakukan aktivitas seru dapat merangsang pelepasan hormon endorfin, zat kimia alami yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Dengan cara ini rasa malas akan berangsur-angsur mereda.
Dengan menerapkan kebiasaan ini, Anda dapat menciptakan lingkungan yang mendukung motivasi beraktivitas. Sebagai bagian dari upaya Anda mengatasi rasa kurus, carilah aktivitas fisik yang ingin Anda lakukan dan sediakan waktu khusus untuk aktivitas tersebut. Dengan cara ini, Anda dapat meningkatkan fokus, semangat, dan motivasi Anda secara keseluruhan.
Jika Anda mempunyai banyak aktivitas yang harus dilakukan dan enggan untuk langsung melakukannya. Merupakan ide bagus untuk membuat dan memprioritaskan serta mengatur waktu kerja Anda secara efektif. Buatlah daftar tugas dan perkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas.
Prioritaskan untuk menyelesaikan tugas yang mudah dalam waktu singkat sebelum melanjutkan ke tugas yang lebih sulit dengan waktu penyelesaian yang lebih lama. Jika beberapa tugas tampak terlalu berat, kerjakan secara bertahap. Dengan begitu, Anda bisa mengisinya dengan baik tanpa merasa terlalu terbebani, sehingga waktu Anda terpakai dengan efisien. Keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah Anda susun dengan cara ini dapat meningkatkan motivasi dan memberikan kepuasan.
Cukup 5 Menit, Kebiasaan Sederhana Ini Cegah Stres Dan Burnout Akibat Pekerjaan
Kemajuan teknologi saat ini telah banyak mengubah gaya hidup manusia. Kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi membuat masyarakat semakin terbiasa dengan berbagai kemudahan. Dampaknya, aktivitas pergerakan kita menjadi semakin terbatas.
Jika dibiarkan, kebiasaan buruk ini bisa berdampak buruk pada sistem metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius. Namun banyak orang yang kurang menyadari dampak negatif dari duduk terlalu lama.
Laporan Kementerian Kesehatan, dampak paling nyata dari duduk terlalu lama adalah penumpukan lemak di area perut. Kebiasaan ini menyebabkan kurangnya aktivitas fisik dan olahraga sehingga membuat tubuh kesulitan membakar lemak. Penumpukan lemak di perut dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, kram, kembung, dan produksi gas berlebihan.
Duduk berlebihan juga meningkatkan risiko gangguan postur tubuh. Meski gangguan ini tidak langsung muncul dalam waktu dekat, namun akan muncul setelah bertahun-tahun duduk berlebihan. Beberapa masalah yang sering terjadi antara lain nyeri leher dan bahu berlebih, perubahan posisi punggung akibat menopang tubuh saat duduk, dan nyeri punggung akibat kurang kebebasan bergerak.
Olahraga Membuat Tubuh Lebih Awet Muda!
Mengingat dampak serius dari duduk terlalu lama, penting bagi kita untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh. Cobalah meregangkan otot lengan dan kaki dengan berjalan kaki atau berolahraga.
Kemalasan bukanlah tantangan yang hanya dihadapi oleh orang-orang yang sudah bekerja atau sudah mempunyai usaha untuk menghasilkan uang. Bahkan siswa yang masih belajar pun merasakannya. Cara efektif mengatasi kecenderungan malas dalam proses belajar adalah dengan memastikan tubuh mempunyai waktu istirahat yang cukup. Tubuh manusia memerlukan waktu istirahat yang cukup untuk pulih dan kembali ke kondisi optimal. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi pola tidur yang baik, idealnya sekitar 7-9 jam sehari.
Terpenuhinya kebutuhan tidur atau istirahat, tubuh akan merasakan kesegaran yang diperlukan untuk beraktivitas. Bukan hanya pemulihan fisik, tapi juga mental. Dengan tidur yang cukup, pikiran menjadi lebih jernih dan kemampuan kognitif meningkat. Hasilnya, individu akan lebih siap dan termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran dengan penuh semangat.
Di sisi lain, waktu istirahat yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik. Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasi dan produktivitas dalam belajar. Selain itu, kurang istirahat dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan memicu penyakit berbahaya. Masalah tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lain yang lebih serius.
Bahagia Itu Mudah, Ini Caranya
Oleh karena itu, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan istirahat yang cukup demi kelangsungan hidup tubuh. Hindari begadang dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Menciptakan keseimbangan antara waktu kerja dan waktu senggang bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan kesadaran akan pentingnya kesehatan, kita dapat meningkatkan keterampilan belajar kita dan mencapai hasil yang lebih baik secara umum. Maka dari itu, yuk prioritaskan waktu istirahat yang cukup agar kita bisa mengatasi rasa malas yang menyerang tubuh., Jakarta – Kebiasaan menunda-nunda bisa dialami oleh siapa saja. Namun, pendiri dan CEO Empower Your Mind Therapy Alyssa Mairanz LMHC, CDBT, mengatakan tidak semua orang yang suka menunda-nunda atau suka menunda-nunda itu sama.
Menurutnya, ada enam jenis orang yang suka menunda-nunda, dan mengetahui kategori mana yang termasuk dalam seseorang dapat membantu mereka mengatasi tantangan khusus ini.
“Seseorang bisa merupakan kombinasi dari semua ini, jadi penting untuk memahami tidak hanya tipe orang yang melakukan penundaan, tetapi juga bagaimana mengidentifikasi penyebab yang mendasari penundaan spesifik Anda,” kata Mairanz, dilansir.
Ampuh, 9 Cara Menghilangkan Kebiasaan Menunda Menulis
Perfeksionisme: Takut tidak menyelesaikan tugas dengan sempurna. Mereka lebih suka menundanya jika mereka merasa (atau takut) tidak dapat melakukan pekerjaan Anda dengan sempurna.
Pemimpi: Pikirkan “gambaran besar” tentang ide, tetapi ketika menyangkut tugas atau pekerjaan sebenarnya, mereka mengalami kesulitan menyelesaikannya dan fokus pada langkah-langkah untuk mencapainya.
Khawatir: takut gagal dan perasaan negatif tentang kesuksesan dalam tugas yang akan datang. Lebih baik tidak melakukannya sama sekali daripada melakukannya dan gagal atau melakukan kesalahan.
Defy: Menolak suatu tugas karena menganggapnya sepele atau merasa itu adalah sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan. Mereka merasa frustrasi atau mungkin jengkel dengan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.
10 Cara Menghilangkan Kebiasaan Menunda Tugas Mahasiswa
Pembangkit krisis: Kebutuhan untuk merasakan tekanan atau stres akibat tenggat waktu yang ketat untuk memulai dan/atau menyelesaikan suatu tugas. Mereka menunggu hingga menit terakhir karena itulah satu-satunya cara mereka termotivasi untuk menyelesaikan sesuatu.
Berlebihan: Mengatakan ya untuk terlalu banyak tugas dan mengalami kesulitan dalam menentukan prioritas dan menyelesaikan tugas, sehingga tugas tersebut tidak terselesaikan.
Langkah nyata pertama untuk mengatasi penundaan adalah menerima keberadaan Anda saat ini dan tidak menyalahkan diri sendiri. Begitu Anda mengetahui dan mengakui bahwa Anda terus-menerus menunda-nunda, Anda akan mampu mengatasinya dengan lebih efektif dan membuat rencana serta mulai menerapkan strategi kecil untuk mengatasi kesulitan tersebut setiap hari.
“Saya baru-baru ini berbicara dengan klien setelah DBT ekstensif yang kembali menjalani terapi karena dia merasa benar-benar mengabaikan tanggung jawabnya dan kesulitan menyelesaikan sesuatu,” kata Dr. Mairanz. “Saya yakinkan dia bahwa ini adalah sifat manusia. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan menerima bahwa hal itu sedang terjadi dan menghilangkan penilaiannya. Kemudian dia bisa memberi dirinya waktu beberapa jam untuk menunda-nunda dan kemudian fokus pada apa yang perlu dilakukan.”
Stop Kebiasaan Nunda-nunda!
Pola pikir adalah segalanya dalam mengatasi pertempuran batin apa pun, jadi ubahlah dialog batin Anda dari pembicaraan diri sendiri yang negatif menjadi positif. Pembicaraan diri yang positif dapat membantu pengaturan emosi, dan berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang mengingatkan Anda akan tujuan Anda—bukan apa yang belum Anda capai—dapat membuat Anda lebih bersemangat dalam menjalani prosesnya. Jadi, daripada mengatakan, “Saya harap saya tidak menunda-nunda,” cobalah berkata, “Saya akan mulai mengerjakannya sekarang.”
Dan jika tugas tersebut tidak memiliki tenggat waktu tertentu dan masih dapat diselesaikan pada suatu saat dan diselesaikan dengan baik, maka jangan memberikan tekanan berlebihan pada diri Anda untuk menyelesaikannya dalam jangka waktu yang tidak realistis.
Mendapat dukungan dari teman, pasangan, atau kolega dapat membuat perbedaan besar dalam mencapai tujuan Anda dan tidak menunda-nunda. Itu sebabnya Mairanz merekomendasikan untuk menanyakan status pekerjaan Anda agar Anda tetap bertanggung jawab. Baik harian, mingguan, atau bulanan, ketika Anda memiliki seseorang yang terus-menerus memeriksa kemajuan Anda, kemungkinan besar Anda akan menyelesaikan tugas